Blog Amin Herwansyah

Tampilkan postingan dengan label kurikulum. Tampilkan semua postingan

Ada Apa Dengan Guru Wali ?

<p> Ada Apa Dengan Guru Wali ?</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinferHW_l27uo96OAgXUI-lTGiMnmJx4S8gN13msX_K10kHs0o_UWjYniTLQxreWAM0_XvnPR7dxWsZSyJcQ8TJRpWiEbd9XatTdyDaYxU9a4GXbIrdmvMpO7M9uVAMLyi78eMh43C0ZlwKqHtyDZyOS7-7cgli7_qM33t0o5TR7Tset6yEekKLyXuUYKz/s1600/FB_IMG_1754293219502.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinferHW_l27uo96OAgXUI-lTGiMnmJx4S8gN13msX_K10kHs0o_UWjYniTLQxreWAM0_XvnPR7dxWsZSyJcQ8TJRpWiEbd9XatTdyDaYxU9a4GXbIrdmvMpO7M9uVAMLyi78eMh43C0ZlwKqHtyDZyOS7-7cgli7_qM33t0o5TR7Tset6yEekKLyXuUYKz/s320/FB_IMG_1754293219502.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><span style="text-align: justify;">Setelah pemerintah menetapkan  Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025. Ramai sekali di ranah medsos aktifis pendidikan memperbincangkan tentang guru wali ini. Hal penting yang perlu di pahami :</span></p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><b>Kewajiban: </b>Semua guru mata pelajaran di SMP, SMA, dan SMK wajib menjadi Guru Wali. Tidak termasuk Kepsek dan Guru BK .</li><li style="text-align: justify;"><b>Beban Kerja: </b>Tugas Guru Wali diakui sebagai bagian dari beban kerja guru dan setara dengan 2 jam tatap muka per minggu.  </li><li style="text-align: justify;"><b>Validasi Tunjangan Profesi Guru (TPG)</b>: Penugasan Guru Wali yang valid dan tercatat di Dapodik menjadi syarat mutlak untuk validasi SKTP dan pencairan TPG. </li><li style="text-align: justify;"><b>Peran Guru Wali</b>: Guru Wali berkolaborasi dengan guru BK dan wali kelas dalam mendampingi siswa. </li><li style="text-align: justify;"><b>Perubahan Paradigma</b>: Bukan lagi sekadar wali kelas, Guru Wali berperan dalam pembentukan karakter dan pendampingan jangka panjang siswa. </li><li style="text-align: justify;"><b>Penetapan Guru Wali</b> : Kepala satuan pendidikan menetapkan Guru Wali berdasarkan pertimbangan jumlah murid dibagi dengan jumlah guru mata pelajaran yang tersedia, kecuali kepala satuan pendidikan sendiri.</li><li style="text-align: justify;"><b>Kolaborasi dengan Pihak Lain</b>: Pasal 9 ayat (5) menyebutkan bahwa Guru Wali bekerja sama dengan Guru Bimbingan dan Konseling serta Guru Wali Kelas. <b>Guru Bimbingan dan Konseling</b>: Berfokus pada aspek psikologis dan sosial murid, seperti menangani masalah emosional, konflik, atau kebutuhan khusus. <b>Guru Wali Kelas</b>: Bertanggung jawab atas pengelolaan kelas secara umum, termasuk administrasi kelas dan koordinasi kegiatan harian. <b>Guru Wali:</b> Berperan sebagai pendamping jangka panjang yang lebih fokus pada perkembangan individu murid dalam aspek akademik dan karakter.</li></ul><div style="text-align: justify;">Kesimpulan : Adanya Guru Wali adalah menjadi berkah bagi guru maupun murid.</div><div style="text-align: justify;">Unduh :  <a href="https://drive.google.com/file/d/1Rn-ItVynZ-Pz47nAxo6ufZOXuK2kuVfp/view" target="_blank">Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025</a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYBNLkQk0c3bvWvijmNlJWFigT9mTJZgqB8ln2liu3l9ZivOu8-ig1EQQ1TbPahYbLY7ZksjXwpzGCH0rEf63h8TU8RiKdvL7qXMxbRGOk88rX1LvuHNailnc0DDBElgawmyCRLtS2uqkWj262m64pDOmTgFs7zl0A7J2jVLEQtGPUXkS6Jx1HfLw3KMhA/s181/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYBNLkQk0c3bvWvijmNlJWFigT9mTJZgqB8ln2liu3l9ZivOu8-ig1EQQ1TbPahYbLY7ZksjXwpzGCH0rEf63h8TU8RiKdvL7qXMxbRGOk88rX1LvuHNailnc0DDBElgawmyCRLtS2uqkWj262m64pDOmTgFs7zl0A7J2jVLEQtGPUXkS6Jx1HfLw3KMhA/s1600/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" width="181" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><p></p></div>

Ada Apa Dengan Guru Wali ? Setelah pemerintah menetapkan Permendikdasmen No. 11 Ta…

Tidak Ada Perubahan Kurikulum

<p>Tidak Ada Perubahan Kurikulum</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikyk4Ho0M89286jr5f6R6yRN9YI2mExxFcdYx_xEnWRCviInCAT656_Hp4rGDb9C50Cyi3kmuDP0rtjfEUt_qvMfC5ZG015OBtPkLZjoq_c44BbxfS5NjYiwlPJDEFJhGx5NV6s69qYGA8D6Ba21jerBtKfp-wGBYpInnyV2fTmbBmwNB4JzwYTszOSIM9/s4608/IMG_20250716_094619.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2592" data-original-width="4608" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikyk4Ho0M89286jr5f6R6yRN9YI2mExxFcdYx_xEnWRCviInCAT656_Hp4rGDb9C50Cyi3kmuDP0rtjfEUt_qvMfC5ZG015OBtPkLZjoq_c44BbxfS5NjYiwlPJDEFJhGx5NV6s69qYGA8D6Ba21jerBtKfp-wGBYpInnyV2fTmbBmwNB4JzwYTszOSIM9/s320/IMG_20250716_094619.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Ya, benar, tidak ada perubahan kurikulum untuk tahun ajaran 2025/2026. Satuan pendidikan di seluruh Indonesia masih akan menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menegaskan bahwa tidak ada kurikulum baru yang diterapkan pada tahun ajaran tersebut. </p><p style="text-align: justify;">Kemendikdasmen telah menetapkan  Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2025 sebagai perubahan atas Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Tujuan utama regulasi ini adalah untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memperkuat kualitas pembelajaran tanpa melakukan perubahan substansi terhadap struktur kurikulum yang sudah ada.</p><p style="text-align: justify;">Terdapat 4 penambahan yang mendasar : </p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li style="text-align: justify;"><b>Pendekatan Pembelajaran Mendalam. </b>Pendekatan ini menitikberatkan pada pemahaman konsep secara menyeluruh, keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan reflektif dalam proses pembelajaran. Sehingga murid mampu mengkontruksi pengetahuan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.</li></ul><ul><li style="text-align: justify;"><b>Mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA)</b>. Untuk menciptakan generasi muda yang siap menghadapi era digital dan Industri 4.0 serta Masyarakat 5.0. Menetapkan Koding dan KA sebagai mata pelajaran pilihan pada jenjang SD (kelas 5 dan 6), SMP (kelas 7, 8, dan 9), serta SMA/SMK (kelas 10) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran per minggu.</li></ul><ul><li style="text-align: justify;"><b>Penyesuaian bentuk, kompetensi dan muatan pembelajaran kokurikuler</b>. Pembelajaran kokurikuler juga mengalami beberapa penyesuaian penting dalam Permendikdasmen ini. Penyesuaian tersebut mencakup : Penyederhanaan pelaksanaan kegiatan kokurikuler, agar lebih efisien dan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Pengurangan alokasi waktu kokurikuler pada beberapa kelas dan mata pelajaran, dilakukan secara terukur tanpa mengurangi capaian pembelajaran. Integrasi kegiatan kokurikuler dengan pembelajaran berbasis proyek dan tematik, guna menghubungkan antara teori yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata.</li></ul><ul><li style="text-align: justify;"><b>Pengaturan tentang penyediaan kegiatan ekstrakurikuler. </b>Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter, Permendikdasmen ini juga mengatur tentang penyediaan kegiatan ekstrakurikuler. Setiap satuan pendidikan sekurang-kurangnya wajib menyediakan kegiatan ekstrakurikuler berbasis kepanduan, seperti kepramukaan atau bentuk lain yang serupa. Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kemandirian, kepemimpinan, kerja sama, dan rasa tanggung jawab sosial di kalangan murid.</li></ul><p></p><span style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Dengan diberlakukannya Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 mulai tahun ajaran 2025/2026, Kemendikdasmen berharap dapat menghadirkan sistem pendidikan yang lebih adaptif, relevan, dan bermakna. Penyesuaian ini tidak hanya memperkuat arah kebijakan pendidikan nasional, tetapi juga memastikan bahwa setiap peserta didik Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh menjadi generasi unggul yang siap menghadapi masa depan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber : kurikulum.kemdikbud.go.id</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhdXlj6DJsHWxqHMaidSTdUJdfczGGgj7HAZHpfDysdA0RK8nUCwp4Xefy7uMgO5BM5DSoQg2-hho_4FuUoaSb9pLSIFJNA0Ju-PLNk9IHIyfnM6H0fgaDgJ2FxN9k5iL72HIgcqxpn3cEU_A8K5CYCFPXHofvkeqb7V6flLVItXj0u_jnkFnbG1ACe-ia/s181/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhdXlj6DJsHWxqHMaidSTdUJdfczGGgj7HAZHpfDysdA0RK8nUCwp4Xefy7uMgO5BM5DSoQg2-hho_4FuUoaSb9pLSIFJNA0Ju-PLNk9IHIyfnM6H0fgaDgJ2FxN9k5iL72HIgcqxpn3cEU_A8K5CYCFPXHofvkeqb7V6flLVItXj0u_jnkFnbG1ACe-ia/s1600/image.png" width="181" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><br />

Tidak Ada Perubahan Kurikulum Ya, benar, tidak ada perubahan kurikulum untuk tahun a…

Pendamping Satuan Pendidikan, Bukan Tugas Tambahan !

<p>Peraturan Meneteri PANRB RI , Nomor 21 Tahun 2024, tentang Jabatan Fungsional Guru.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBf02VsjW6kHBup77dQqgr9zilIuvmFhvGmuFlxtT0GFlsgXJJ5nxiUobbfYqpfvuyGUNPya4mWqD1NDCTCy75OwnjdOqfaO1ZsC0YiVVqBuhljSPhjK_tLhI_NRyqKx_BvAuJxJahQFVxfTXzwvJN0n1QrTc8xvXlEi9p3euyChnYkbhyphenhyphenHigKd6yCx6L2/s4608/IMG_20250102_071734.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2592" data-original-width="4608" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBf02VsjW6kHBup77dQqgr9zilIuvmFhvGmuFlxtT0GFlsgXJJ5nxiUobbfYqpfvuyGUNPya4mWqD1NDCTCy75OwnjdOqfaO1ZsC0YiVVqBuhljSPhjK_tLhI_NRyqKx_BvAuJxJahQFVxfTXzwvJN0n1QrTc8xvXlEi9p3euyChnYkbhyphenhyphenHigKd6yCx6L2/s320/IMG_20250102_071734.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Dalama peraturan tersebut dikatakan bahwa jabatan funsional guru adalah jabatan yang mempunyai tugas dan ruang lingkup kegiatan untuk melaksanakan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.</div><p style="text-align: justify;">Pasal 8, ayat 1 mengatakan bahwa : Dalam rangka pembinaan karier, Guru dapat diberikan <b><span style="color: red;">penugasan</span></b> sebagai : a). kepala satuan pendidikan; b). pendamping satuan pendidikan; c). pendidik pada jalur pendidikan nonformal; atau d). peran lain yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.</p><p style="text-align: justify;">Kepala Satuan Pendidikan dan Pendamping Satuan Pendidikan (Pengawas) itu bukan jabatan, bukan pula tugas tambahan. Tugas tambahan itu seperti wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, wali kelas, dan lain-lain (Permendikbud No. 15 Tahun 2018. Tugas tambahan artinya masih harus mengajar. Kepala Satuan Pendidikan (KSP) dan Pendamping Satuan Pendidikan PSP) itu tidak perlu mengajar, makanya <b>BUKAN</b> tugas tambahan. Tapi bukan pula merupakan jabatan. Kalau gitu apa jabatan mereka. Jabatan mereka adalah jabatan fungsional yaitu guru. Kalau bukan tugas tambahan apa dong sebutanya? Ya tugas (penugasan) aja tanpa kata tambahan. <b>PENUGASAN</b> tanpa ada kata <b>TAMBAHAN.</b></p><p style="text-align: justify;">Pendamping Satuan Pendidikan dan Kepala Satuan Pendidikan mempunyai status yang sama. Keduanya bukan Jabatan Fungsional. Jabatan fungsional keduanya adalah guru. Untuk menjadi Pendamping Satuan Pendidikan tentu tidak perlu UKPJL (Uji Kompetensi Pindah Jabatan Lain), karena menjadi PSP tidak pindah Jabatan Funsional. Namun tentu ada syarat dan prosedur. Nah syarat dan prosedur kita belum tahu. Kalau menjadi pengawas satuan pendidikan kan salah satu syaratnya harus memiliki sertifikat guru penggerak atau cawas. Nah untuk menjadi pendamping (PSP) apakah prosedur dan syaratnya sama dengan pengawas? Kita tunggu regulasi turunannya. Yang jelas permen 40 tahun 2021 belum dicabut !</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4LrMc0CMABkv7XukoaqcO9JZz7wSyyMo8lcqBP9YDbg1WdCXEZOJCZLyo3hdg8rZTrMXmsuVpbphjmCqevKC2GwgnAdEvvrNcqtBkXe3ny_Wz-PlC19yvTkkJEiHhSEFtR290TGsuHs5tI5x2sMD9Z-OkkcPsQ0kJQpL4dlK2Vn0URnRqCtcCoBv1hIPJ/s181/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4LrMc0CMABkv7XukoaqcO9JZz7wSyyMo8lcqBP9YDbg1WdCXEZOJCZLyo3hdg8rZTrMXmsuVpbphjmCqevKC2GwgnAdEvvrNcqtBkXe3ny_Wz-PlC19yvTkkJEiHhSEFtR290TGsuHs5tI5x2sMD9Z-OkkcPsQ0kJQpL4dlK2Vn0URnRqCtcCoBv1hIPJ/s1600/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" width="181" /></a></div><br />

Peraturan Meneteri PANRB RI , Nomor 21 Tahun 2024, tentang Jabatan Fungsional Guru. …

Deep Learning VS Surface Learning

<p><i> Deep Learning VS Surface Learning</i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR50RmbQ_gVejxblAXhjaPe2TXrxoggBah8z3MR5g1de9_f8zve1sjqngCyle2hOjz6kHSV4U0t5RKbVu3gVwdssuwIAgULEZaK5orMTq9R0fHXu6Obm-66jOgxfLQIEYt1XUQja3KBDaFXMsSEuuiuDkv5Vp4OUJmy2XnnvEhf-YPEbNSbtBLgSpqGcpv/s5184/IMG_20241219_120118.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3880" data-original-width="5184" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR50RmbQ_gVejxblAXhjaPe2TXrxoggBah8z3MR5g1de9_f8zve1sjqngCyle2hOjz6kHSV4U0t5RKbVu3gVwdssuwIAgULEZaK5orMTq9R0fHXu6Obm-66jOgxfLQIEYt1XUQja3KBDaFXMsSEuuiuDkv5Vp4OUJmy2XnnvEhf-YPEbNSbtBLgSpqGcpv/s320/IMG_20241219_120118.jpg" width="320" /></a></div><br /><p data-sourcepos="1:1-1:202" style="text-align: justify;">Mari kita bahas perbedaan antara D<em>eep learning</em> dan S<em>urface learning</em>. Kedua istilah ini sering digunakan dalam konteks pendidikan untuk menggambarkan dua pendekatan yang berbeda dalam belajar.</p><h3 data-sourcepos="3:1-3:41"><i>Deep Learning</i> (Pembelajaran Mendalam)</h3><ul data-sourcepos="5:1-17:0">
<li data-sourcepos="5:1-5:289" style="text-align: justify;"><strong>Fokus pada pemahaman konsep:</strong> <i>Deep learning</i> berfokus pada pemahaman mendalam terhadap suatu materi. Pelajar tidak hanya menghafal informasi, tetapi berusaha memahami konsep di baliknya, menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, dan menerapkannya dalam berbagai situasi.</li>
<li data-sourcepos="6:1-11:62"><strong>Aktivitas:</strong>
<ul data-sourcepos="7:5-11:62">
<li data-sourcepos="7:5-7:50">Mencari tahu "mengapa" di balik suatu fakta.</li>
<li data-sourcepos="8:5-8:70">Menghubungkan materi dengan pengalaman pribadi atau dunia nyata.</li>
<li data-sourcepos="9:5-9:57">Menganalisis informasi dari berbagai sudut pandang.</li>
<li data-sourcepos="10:5-10:41">Menilai dan mengevaluasi informasi.</li>
<li data-sourcepos="11:5-11:62">Berkreasi dan inovatif dengan pengetahuan yang dimiliki.</li>
</ul>
</li>
<li data-sourcepos="12:1-17:0"><strong>Tujuan:</strong>
<ul data-sourcepos="13:5-17:0">
<li data-sourcepos="13:5-13:57">Membangun pengetahuan yang bermakna dan tahan lama.</li>
<li data-sourcepos="14:5-14:58">Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.</li>
<li data-sourcepos="15:5-15:48">Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.</li>
<li data-sourcepos="16:5-17:0">Mendorong pembelajaran mandiri dan berkelanjutan.</li>
</ul>
</li>
</ul><h3 data-sourcepos="18:1-18:45"><i>Surface Learning </i>(Pembelajaran Permukaan)</h3><ul data-sourcepos="20:1-29:0">
<li data-sourcepos="20:1-20:240" style="text-align: justify;"><strong>Fokus pada menghafal:</strong> <i>Surface learning</i> lebih menekankan pada menghafal fakta, rumus, atau informasi tanpa memahami konsep di baliknya. Pelajar cenderung mencari jalan pintas untuk menyelesaikan tugas tanpa benar-benar memahami materi.</li>
<li data-sourcepos="21:1-25:53"><strong>Aktivitas:</strong>
<ul data-sourcepos="22:5-25:53">
<li data-sourcepos="22:5-22:45">Menghafal definisi, rumus, atau daftar.</li>
<li data-sourcepos="23:5-23:72">Mencari jawaban yang sudah jadi tanpa berusaha memahami prosesnya.</li>
<li data-sourcepos="24:5-24:57">Mengerjakan tugas hanya untuk memenuhi persyaratan.</li>
<li data-sourcepos="25:5-25:53">Mengandalkan pada menghafal daripada pemahaman.</li>
</ul>
</li>
<li data-sourcepos="26:1-29:0"><strong>Tujuan:</strong>
</li><ul data-sourcepos="27:5-29:0">
<li data-sourcepos="27:5-27:39">Menyelesaikan tugas dengan cepat.</li>
<li data-sourcepos="28:5-29:0">Mendapatkan nilai yang baik tanpa terlalu banyak usaha.</li></ul></ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/KnIynokRfd4" width="380" youtube-src-id="KnIynokRfd4"></iframe></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYUn5UGJHkKtDDBffn0o2C54gyTVneMkwl5zuyKm4I0PfX2Q8mBTV9S2b1AUyOf9MOGC7CTTloZkXK6EaM0tIsWt7pIF3uXKUVtieq3sdiNz1I2efaBz3d973xOIqeL6mDxMskaLrn2rWDkQ_NNlf1UTKH4Y9Ah8OsFukbW8NlPAtDOvEIhkbdLkvnnKqq/s181/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYUn5UGJHkKtDDBffn0o2C54gyTVneMkwl5zuyKm4I0PfX2Q8mBTV9S2b1AUyOf9MOGC7CTTloZkXK6EaM0tIsWt7pIF3uXKUVtieq3sdiNz1I2efaBz3d973xOIqeL6mDxMskaLrn2rWDkQ_NNlf1UTKH4Y9Ah8OsFukbW8NlPAtDOvEIhkbdLkvnnKqq/s1600/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" width="181" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Sumber diambil :</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">1. https://www.youtube.com/watch?v=KnIynokRfd4 (Diakses pada 23 November 2024)</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">2. Penjelasan Raker Menteri. Tautan: https://www.youtube.com/watch?v=8lpIOqP7QiI (Diakses pada 23 November 2024)</span></div><br /><div><br /></div>

Deep Learning VS Surface Learning Mari kita bahas perbedaan antara D eep learning …

Apa itu Deep Learning ?

<div class="separator" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL7M6OyZfV6W0Yru-JJhwzT-p4SLnLs82XK4RQj77sgBI6PbgCF-4NKD1M9HOG0rMXbjU3OhTJARPWAnn3mIBeFxb1Bg2yV09RLGZOrw1HK4qMe_CiVWiFh2r7JlZBjLWj8lg1QYRmc2JxSMoWETw8x-ophuaplABozfZJDFIw64kERsMSRN56lO4YLKwG/s1152/IMG-20181123-WA0034.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="864" data-original-width="1152" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL7M6OyZfV6W0Yru-JJhwzT-p4SLnLs82XK4RQj77sgBI6PbgCF-4NKD1M9HOG0rMXbjU3OhTJARPWAnn3mIBeFxb1Bg2yV09RLGZOrw1HK4qMe_CiVWiFh2r7JlZBjLWj8lg1QYRmc2JxSMoWETw8x-ophuaplABozfZJDFIw64kERsMSRN56lO4YLKwG/s320/IMG-20181123-WA0034.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;">Apa itu Deep Learning ?</div><p style="text-align: justify;">Menurut <a href="https://www.ruangguru.com/blog/author/kenya-swawikanti" target="_blank">Kenya Swawikanti</a> , istilah <i>Deep Learning</i> yang dipakai oleh Mendikdasmen tidak sama dengan istilah <i>Deep Learning</i> yang lazim digunakan dalam ranah <i>Artificial Intelligence (AI)</i>. Dalam konteks pendidikan, <b><i>Deep Learning</i> adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam dalam cakupan materi yang lebih sempit</b>. </p><p style="text-align: justify;"><i>Deep Learning </i>BUKAN sebuah kurikulum, melainkan pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada <b>pemahaman konsep</b> dan <b>eksplorasi secara mendalam</b>. <i>Deep Learning </i>merupakan<i> </i> pendekatan pembelajaran baru yang bisa saja diterapkan di dalam kurikulum yang ada (Kurikulum Merdeka). Pendekatan ini dimungkinkan kedepannya akan mempengaruhi penyusunan kurikulum di Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">Penerapan <i>Deep Learning</i> dalam pendidikan  tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan <b>pengetahuan siswa</b>, tetapi juga <b>mengembangkan keterampilan </b>yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan tuntutan abad ke-21. Kompetensi abad ke-21 menurut <i>Word Economic Forum</i> terdiri dari  : <b>literasi dasar</b>, <b>kompetensi</b> dan<b> kualitas karakter</b>.</p><p style="text-align: justify;">Salah satu metode yang sering digunakan guru dalam menggunakan  <i>Deep Learning </i>di kelas adalah dengan memakai  <b>Pembelajaran Berbasis Proyek</b> (<i><a href="https://www.aminherwansyah.net/2022/12/pjbl-vs-pbl-pada-p5.html" target="_blank">Projeck Based Learning</a></i>, PjBL), di mana siswa belajar dengan cara memecahkan masalah nyata dan menghasilkan produk yang relevan. </p><p style="text-align: justify;">Ada tiga elemen utama dalam <i>Deep Learning </i>:</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li style="text-align: justify;"><i><b>Meaningful Learning</b></i>, siswa dapat memaknai hal-hal yang sedang ia pelajari. David Ausubel menyatakan bahwa guru harus membantu siswa untuk mengaitkan konsep baru yang akan diajarkan dengan konsep-konsep yang sebelumnya sudah mereka pahami.</li><li style="text-align: justify;"><b><i>Mindful Learning</i></b>, siswa diajak untuk senantiasa sadar akan proses pembelajaran yang sedang ia jalani. Guru bisa membiasakan siswa untuk selalu membuat kesimpulan pembelajaran sendiri di akhir sesi ajar dan merefleksikan perkembangan pemahaman atau kompetensinya. Melalui proses refleksi ini, siswa dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing, serta memiliki target yang lebih jelas untuk pembelajaran berikutnya.</li><li style="text-align: justify;"><i><b>Joyful Learning ,</b></i> menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang positif agar siswa dapat menikmati setiap bagian dari proses pembelajaran. </li></ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/KnIynokRfd4" width="320" youtube-src-id="KnIynokRfd4"></iframe></div><div style="text-align: center;"><i>Deep Learning VS Surface Leraning</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV5hsgzxoV5uhsoraPF4Xn94YX5rH4abK1OXcd8cOQ6QLScqNbZx6jBBbsI7kkCcA9ZgKdm498fGgQAilQVSNR1DxEfXX3ML5y0vG9Ic1WKwlTtyJX8pYzJe7ftlSIISCfkLGlt3gBqE4sy34aWpzdlBYCA4tjXg_RR3G4oujr3qL37yCU71qUOCvrQthq/s181/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV5hsgzxoV5uhsoraPF4Xn94YX5rH4abK1OXcd8cOQ6QLScqNbZx6jBBbsI7kkCcA9ZgKdm498fGgQAilQVSNR1DxEfXX3ML5y0vG9Ic1WKwlTtyJX8pYzJe7ftlSIISCfkLGlt3gBqE4sy34aWpzdlBYCA4tjXg_RR3G4oujr3qL37yCU71qUOCvrQthq/s1600/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" width="181" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Sumber : <a href="https://www.ruangguru.com/blog/pendekatan-deep-learning" target="_blank">Ruang Guru </a></span></div><br /><div><br /></div><p></p><br /><br />

Apa itu Deep Learning ? Menurut Kenya Swawikanti , istilah Deep Learning yang dipa…

Memperkaya Pendidikan Melalui Ekstrakurikuler

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioCPYMEdASn0f3ovqCcFApvBii0NPwOfLsZc7SuGbhINQEEE0ahkqwZwEBkIql6Q14XAFDk0XRSyjD_FHlB1ER97yqdU4xbcR1WmCOkgVgHkhv6QscVo0BuV2FXq8nDhpUtSVdWc-7TjBxsPKGE5obpaPWyZ3Cp9ao3zeHZ8oAMK4-4aqwVBdCWCAQFCp4/s4624/IMG_20241106_075340.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3472" data-original-width="4624" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioCPYMEdASn0f3ovqCcFApvBii0NPwOfLsZc7SuGbhINQEEE0ahkqwZwEBkIql6Q14XAFDk0XRSyjD_FHlB1ER97yqdU4xbcR1WmCOkgVgHkhv6QscVo0BuV2FXq8nDhpUtSVdWc-7TjBxsPKGE5obpaPWyZ3Cp9ao3zeHZ8oAMK4-4aqwVBdCWCAQFCp4/s320/IMG_20241106_075340.jpg" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">Pendidikan bukan hanya tentang pembelajaran di kelas, tetapi juga melibatkan pengembangan aspek lain dari kepribadian siswa. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang melibatkan siswa di luar kurikulum akademis. </p><p style="text-align: justify;">Ekstrakurikuler bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan ruang bagi peserta didik untuk berekspresi dan menggali potensi diri. Di sinilah mereka menemukan minat, mengasah bakat, dan tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri.</p><p style="text-align: justify;">Dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, ekstrakurikuler bisa jadi pengalaman yang memperkaya perjalanan pendidikan para peserta didik dan membekali mereka untuk siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan!</p><div style="text-align: justify;">Berikut beberapa manfaat penting dari kegiatan ekstrakurikuler bagi perkembangan siswa.</div><p style="text-align: justify;"></p><ol><li style="text-align: justify;"><b>Pengembangan Keterampilan Sosial. </b> Kegiatan ekstrakurikuler memberikan siswa kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan membentuk hubungan sosial yang positif. Kolaborasi dalam tim, berkomunikasi dengan efektif, dan belajar bekerja bersama-sama merupakan keterampilan sosial penting yang dapat diperoleh melalui kegiatan ekstrakurikuler.</li><li style="text-align: justify;"><b>Pembelajaran Keterampilan Hidup.</b> Banyak kegiatan ekstrakurikuler melibatkan pembelajaran keterampilan khusus yang dapat membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kegiatan seperti pramuka dapat mengajarkan keterampilan bertahan hidup, kepemimpinan, dan tanggung jawab pribadi.</li><li style="text-align: justify;"><b>Pengembangan Kreativitas dan Bakat.</b> Kegiatan ekstrakurikuler memberikan siswa ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka di luar lingkup akademis. Baik itu seni, olahraga, musik, atau klub sains, kegiatan tersebut memungkinkan siswa mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas mereka.</li><li style="text-align: justify;"><b>Peningkatan Kemandirian. </b>Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa belajar untuk mengorganisir diri mereka sendiri, mengelola waktu, dan menghadapi tantangan secara mandiri. Ini membantu mereka mengembangkan kemandirian yang penting untuk sukses di masa depan.</li><li style="text-align: justify;"><b>Penemuan Minat dan Ambisi. </b>Kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu siswa menemukan minat dan ambisi mereka. Melalui eksplorasi berbagai kegiatan, siswa dapat mengidentifikasi bidang yang paling mereka nikmati dan yang mungkin menjadi fokus karier atau studi mereka di masa depan.</li><li style="text-align: justify;"><b>Peningkatan Prestasi Akademis. </b>Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik. Keterlibatan dalam kegiatan di luar kelas dapat meningkatkan motivasi, konsentrasi, dan tanggung jawab akademis.</li><li style="text-align: justify;"><b>Pembentukan Karakter dan Etika Kerja</b>. Kegiatan ekstrakurikuler sering kali melibatkan aturan, tanggung jawab, dan disiplin, yang dapat membentuk karakter siswa. Etika kerja yang positif, tanggung jawab, dan sikap pantang menyerah dapat dipelajari melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Kegiatan ekstrakurikuler memiliki dampak positif yang signifikan pada perkembangan siswa. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial, menemukan minat dan bakat, dan membentuk karakter, kegiatan ini melengkapi pendidikan formal di dalam kelas. Oleh karena itu, sekolah seharusnya mendorong dan mendukung kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian integral dari pengalaman pendidikan siswa.</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sumber bacaan : https://itjen.kemdikbud.go.id/</span></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9PQVT8eznTVeS1n-6y7SgZW3WIHqeszSdFFyjvzGc0kQ5Dn-OFyYnREZH9_VskywnHPAarMu_WtVrTV1kuz3XhiSGr87RCUQ1gPSjoCagON2N6FPyvTxh3eUfqjpJi9lzbufsuu0xPzOIH6AC4bm4VVYgQdhiXpltXxosKWaYv7DlrF_N_9RQzvL3pvME/s181/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9PQVT8eznTVeS1n-6y7SgZW3WIHqeszSdFFyjvzGc0kQ5Dn-OFyYnREZH9_VskywnHPAarMu_WtVrTV1kuz3XhiSGr87RCUQ1gPSjoCagON2N6FPyvTxh3eUfqjpJi9lzbufsuu0xPzOIH6AC4bm4VVYgQdhiXpltXxosKWaYv7DlrF_N_9RQzvL3pvME/s1600/5B77C491B3159DBA11334FA4C8103D92.png" width="181" /></a></div><br /><span style="font-size: x-small;"><br /></span><p></p>

Pendidikan bukan hanya tentang pembelajaran di kelas, tetapi juga melibatkan pengemb…

Sekolah Siaga Kependudukan

<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7zdf0V6K0nFZvYYCrM8NK3v_UxXHv7EoYk5_-ywQR_UP9Sw91YHWy4ePggL71fUmNQEy-UgWpcE_tbB2i2QMrt3MRpDXjKm6r9C0SvBqP-eT0s96QfJKQfwk83E6TxSPFQMP4B32MUePYSrn5rJ7CszdRBdddVXa4L8vc-MWzpI8xtywXUZhccvaFtsbZ/s3296/100_2057.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2472" data-original-width="3296" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7zdf0V6K0nFZvYYCrM8NK3v_UxXHv7EoYk5_-ywQR_UP9Sw91YHWy4ePggL71fUmNQEy-UgWpcE_tbB2i2QMrt3MRpDXjKm6r9C0SvBqP-eT0s96QfJKQfwk83E6TxSPFQMP4B32MUePYSrn5rJ7CszdRBdddVXa4L8vc-MWzpI8xtywXUZhccvaFtsbZ/s320/100_2057.JPG" width="320" /></a></div><span style="font-family: trebuchet;">Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan. </span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">Disamping itu juga penerapan pendidikan kependudukan melalui berbagai kegiatan kesiswaan dan bimbingan konseling. SSK ini didukung dengan Pojok Kependudukan (<i>Population Corner</i>) sebagai salah satu sumber dan bacaan belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan karakter generasi berencana.</span></p><p><span style="font-family: trebuchet;"><b>Tujuan Dan Manfaat : </b></span></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: trebuchet;">Peserta didik memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan tentang peduli </span><span style="font-family: trebuchet;">kependudukan.</span></li><li>Peserta didik berperilaku yang mencerminkan keluarga berkualitas.</li><li><span style="font-family: trebuchet; text-align: justify;">Peserta didik memiliki pengetahuan yang utuh tentang masalah dan manfaat </span><span style="font-family: trebuchet; text-align: justify;">kependudukan setempat (<i>local genius</i>).</span></li><li><span style="font-family: trebuchet; text-align: justify;">Peserta didik mampu menyajikan data mikro kependudukan dalam bentuk peta, grafik </span><span style="font-family: trebuchet; text-align: justify;">atau digital untuk dianalisa sederhana.</span></li><li>Mengurangi <i style="font-family: trebuchet;">drop out</i><span style="font-family: trebuchet;"> (putus sekolah) dan kasus lainnya yang banyak terjadi di sekolah.</span></li><li><span style="font-family: trebuchet; text-align: justify;">Meningkatkan pengetahuan tenaga pendidik dan peserta didik akan manfaat dan </span><span style="font-family: trebuchet; text-align: justify;">dampak dari kependudukan.</span></li></ol><p></p><p><span style="font-family: trebuchet;"><b>Prinsip-prinsip Kependudukan</b></span></p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK merupakan pengetahuan umum untuk para peserta didik agar dapat memberikan </span><span style="font-family: trebuchet;">bekal dalam persiapan bermasyarakat dan bernegara.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK ini juga merupakan strategi dalam memberikan informasi manfaat dan dampak </span><span style="font-family: trebuchet;">akan kependudukan melalui integrasi mata pelajaran, kegiatan kesiswaan, bimbingan </span><span style="font-family: trebuchet;">konseling dan kegiatan yang relevan lainnya.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK mengintegrasikan materi pendidikan kependudukan ke dalam mata pelajaran </span><span style="font-family: trebuchet;">sesuai dengan pokok bahasan dan bukan merupakan mata pelajaran baru, sehingga </span><span style="font-family: trebuchet;">tidak akan menambah jam pelajaran dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. </span><span style="font-family: trebuchet;">Namun dengan adanya pengintegrasian materi pendidikan kependudukan ini </span><span style="font-family: trebuchet;">diharapkan akan mempertajam materi yang dibahas, atau melalui mata pelajaran </span><span style="font-family: trebuchet;">muatan lokal sesuai ketentuan yang berlaku.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK merupakan wadah bagi program-program yang telah digulirkan BKKBN </span><span style="font-family: trebuchet;">sebelumnya seperti PIK Remaja Jalur Pendidikan dan <i>Genre Goes to School</i> sehingga </span><span style="font-family: trebuchet;">dapat berjalan berdampingan dan simultan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK merupakan program berbasis kurikulum nasional sehingga tidak akan ada </span><span style="font-family: trebuchet;">perbedaan karakteristik wilayah baik secara geografis maupun administratif.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK bersifat gradual meliputi beberapa bidang studi sesuai dengan pokok bahasan </span><span style="font-family: trebuchet;">pada mata pelajaran, sehingga akan terus menerus mengalami pengembangan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK konsisten dilaksanakan selama mata pelajaran tersebut dan pokok bahasan yang </span><span style="font-family: trebuchet;">berhubungan dengan kependudukan tetap ada dalam kurikulum.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet;">SSK mengedepankan peran aktif peserta didik untuk mengamati, mengumpulkan, </span><span style="font-family: trebuchet;">mengolah, menganalisis serta mengkomunikasikan data kependudukan di tempat </span><span style="font-family: trebuchet;">tinggal mereka sendiri. Sehingga diharapkan nantinya akan muncul kesadaran, </span><span style="font-family: trebuchet;">kepedulian dan tanggung jawab peserta didik terhadap kondisi kependudukan di </span><span style="font-family: trebuchet;">daerah tempat tinggalnya masing-masing</span></li></ol><p></p><div>Unduh Materi SSK : </div><div><ul style="text-align: left;"><li><a href="https://linktr.ee/MateriBanggaKencanaBKKBN">https://linktr.ee/MateriBanggaKencanaBKKBN</a></li><li><a href="https://bit.ly/MateriSosialisasiSSK2024">https://bit.ly/MateriSosialisasiSSK2024</a></li></ul></div><div><br /></div><div><br /></div>

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kep…

Kemampuan Numerasi

<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1MkQZpNBvCCS2aQkDmA6WDbjL9V-U4_rAdqjGuvN_ayLz-uQnW2r8DyEvuJNwNNivBixGJI0yudEsezHz0C6dhgIH9HQUjt_I-c8y4HDHiU2wcvwjdHoNk087MEaHMBC6KoxuZ8QVJIErTjhQrhO1yzQWaKCw2ROtm5x1H-kUN9R_GGn73FpY7YRDeC6L/s932/Dimensi%20KM.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="729" data-original-width="932" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1MkQZpNBvCCS2aQkDmA6WDbjL9V-U4_rAdqjGuvN_ayLz-uQnW2r8DyEvuJNwNNivBixGJI0yudEsezHz0C6dhgIH9HQUjt_I-c8y4HDHiU2wcvwjdHoNk087MEaHMBC6KoxuZ8QVJIErTjhQrhO1yzQWaKCw2ROtm5x1H-kUN9R_GGn73FpY7YRDeC6L/s320/Dimensi%20KM.png" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi, dan aktif memajukan masyarakat dunia.</div><p></p><p style="text-align: justify;"><a href="http://www.pendis.kemenag.go.id/read/upaya-membangun-kemampuan-numerasi" target="_blank">Enam literasi dasar</a> yakni :  literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Literasi mumerasi seringkali disebut dengan kemampuan numerasi.</p><p style="text-align: justify;">Kemampuan Numerasi dibutuhkan untuk menghadapi daya saing dan daya juang menghadapi tantangan abad ke-21. Seperti disampaikan dalam <i>Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education</i> Volume 5 Nomor 9 Tahun 2018, Kemampuan Numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk : </p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Memperoleh, menafsirkan, menggunakan, dan mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan.</li><li style="text-align: justify;">Menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk : grafik, tabel, bagan dan sebagainya, yakni untuk mengambil keputusan.</li></ul><span style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Secara  sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.</div></span><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemampuan numerasi terdiri dari tiga aspek dasar berupa : berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatika. Berhitung adalah kemampuan untuk menghitung suatu benda secara verbal dan kemampuan untuk mengidentifikasi jumlah dari benda. Relasi numerasi berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan kuantitas suatu benda seperti lebih banyak, lebih sedikit, lebih tinggi, atau lebih pendek. Sementara itu, operasi aritmatika adalah kemampuan untuk mengerjakan operasi matematika dasar berupa penjumlahan dan pengurangan. Keterampilan numerasi dibutuhkan dalam semua aspek kehidupan, baik di rumah, di pekerjaan, maupun di masyarakat.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOeAc_X9ywI64ILUH3ABQ3R9as7QohjtUIGPx9THQvUesTIv3qOtQ6mQMbuV_geAU47uD3UuszVa_bK0NdM9-GQUcGjQF08J6rr_4LzDNdYqIDbgrKRbS3spnd9elqE1prPK3O5fmH-YoN7Dbo2HgILRo9IY63XJL4ORnHhfRRcXldTJ_0z9TFLZ5wG92F/s181/image.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="84" data-original-width="181" height="84" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOeAc_X9ywI64ILUH3ABQ3R9as7QohjtUIGPx9THQvUesTIv3qOtQ6mQMbuV_geAU47uD3UuszVa_bK0NdM9-GQUcGjQF08J6rr_4LzDNdYqIDbgrKRbS3spnd9elqE1prPK3O5fmH-YoN7Dbo2HgILRo9IY63XJL4ORnHhfRRcXldTJ_0z9TFLZ5wG92F/s1600/image.png" width="181" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p></div>

Bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpa…