aminherwansyah

PjBL VS PBL pada P5

Blog Amin Herwansyah | 29 Desember 2022

Project Based Learning (PjBL)  VS  Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) VS Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).


Apakah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, P5, termasuk ke model pembelajaran PjBL ataukah PBL ? 

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek.

Pembelajaran Berbasis Projek (PjBL) 

Karakteristik utama dan yang menjadi “kekuatan dan ruh” dari Project Based Learning (PjBL) adalah adanya permasalahan di dunia nyata (benar-benar terjadi) yang diangkat menjadi skenario dan kegiatan pembelajaran, serta peran para siswa adalah sebagai ahli, yang merancang/mengembangkan solusi dan produk untuk mengatasi/menyelesaikan permasalahan riil tersebut.

Contoh: Ketika transisi musim kemarau ke musim penghujan terjadi wabah penyakit Demam Berdarah (DB), untuk mengatasi masalah tersebut siswa akan berperan sebagai petugas sensus kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan/sensus rumah-rumah penduduk untuk melihat kondisi kebersihan, potensi jentik yang ada disana dan mendaftar ada tidaknya penghuni rumah yang terjangkit penyakit DB ini.

Siswa akan mewawancarai petugas kesehatan di Puskesmas untuk mendapatkan informasi tentang DB. Siswa akan melakukan sensus penduduk, dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk di lingkungan sekitar (misal, satu RT di lingkungan tempat tinggal siswa) untuk memperoleh informasi tentang jumlah rumah yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk, dan mendata apabila ada warga yang terjangkit penyakit ini.

Studi Kasus :

Pertanyaan: “Dalam pembelajaran, saya telah meminta para siswa untuk membuat produk berupa prakarya dari bahan bekas/limbah, apakah pembelajaran saya sudah termasuk PjBL?”

Jawaban: Jika dalam skenario pembelajaran terdapat permasalahan riil yang akan diselesaikan oleh siswa lewat produk yang dikembangkan, maka pembelajaran tersebut dapat disebut sebagai PjBL

Masalah yang diangkat dalam pembelajaran adalah masalah yang terjadi di dunia nyata, bukan masalah yang dihadapi siswa karena tidak memahami materi pelajaran tertentu. Masalah yang dapat diangkat misalnya, kelaparan, wabah penyakit, sampah, pemanasan global, kemiskinan, bencana alam, kekurangan pangan, menipisnya energi, dll.

Perbedaan Project Based Learning dengan Problem Based Learning. Terdapat beberapa pandangan mengenai perbedaan kedua strategi pengajaran ini.

Project Based Learning :

  • Cenderung dihubungkan dengan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
  • Dimulai dengan sebuah pertanyaan esensial atau membimbing.
  • Diselesaikan dalam waktu yang agak lama (beberapa minggu – bulan)
  • Berorientasi dengan produk akhir atau “artifact” (berupa produk tulisan, lisan, visual dan multimedia), serta kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan isi tertentu atau keterampilan, dan biasanya menimbulkan satu atau lebih masalah yang harus dipecahkan siswa. Proyek bervariasi dalam lingkup dan kerangka waktu, dan produk akhir sangat bervariasi dalam tingkat teknologi yang digunakan serta kecanggihannya.
  • Hasil pembelajaran berupa produk (model, prototype, poster seni, pertunjukan, dll)

Problem Based Learning :

  • Digunakan pula dalam pengajaran di sekolah dasar dan menengah, namun asal mula strategi ini dipergunakan di pendidikan kesehatan dan persiapan profesional.
  • Diselesaikan dalam waktu yang pendek (singkat)
  • Dimulai dengan sajian masalah bagi siswa untuk memecahkan atau pelajari lebih lanjut. Seringkali masalah ini dibingkai dalam skenario atau format studi kasus. Masalah dirancang dengan meniru kompleksitas permasalahan di kehidupan nyata. Tugas belajar pun sangat bervariasi dalam cakupan, waktu dan kecanggihan.
  • Hasil pembelajaran hanya solusi dalam bentuk tulisan atau presentasi

Sedangkan kesamaan dari dua strategi pengajaran ini adalah sama-sama fokus pada pertanyaan/tugas yang bersifat terbuka, pembelajaran otentik, berpusat pada siswa, multi-disiplin ilmu, fokusi pada penguatan kecakapan belajar mandiri, komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, manajemen waktu, dan keterampilan manajemen proyek.

Sumber : https://edukasi101.com/project-based-learning-vs-problem-based-learning/







Tidak ada komentar:

Posting Komentar