Pembelajaran Berdeferensiasi Bagian 2
Pembelajaran Berdeferensiasi Bagian 2
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Keputusan-keputusan
yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
- Bagaimana
mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk
belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi.
Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu
ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
- Kurikulum
yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi
bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga
muridnya.
- Penilaian
berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang
didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk
dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid
mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
- Bagaimana
guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia
akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar
murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda,
cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
- Manajemen
kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode
yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas,
sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap
dapat berjalan secara efektif.
Tomlinson
(2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed
Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan
belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek yaitu:
- Kesiapan
belajar (readiness) murid
- Minat
murid
- Profil
belajar murid
Pembelajaran
Berdiferensiasi menggunakan beberapa pendekatan terhadap konten, proses, dan
produk.
- Konten:
masukan, apa yang dipelajari murid.
- Proses:
bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi.
- Produk:
keluaran, atau bagaimana murid menunjukkan apa yang telah mereka
pelajari.
Karakteristik
Pembelajaran Berdiferensiasi atau Ciri-Ciri Pembelajaran Berdirefensiasi yaitu:
1. Diferensiasi
Konten: Pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajari murid
- Materi
disajikan dalam bentuk beragam (contoh: video, bacaan, gambar)
- Terdapat
keterampilan atau pengetahuan yang bisa dipelajari secara mandiri oleh
setiap murid
- Pengetahuan
yang disajikan memungkinkan murid menyampaikannya pada teman sebaya
- Pengetahuan
disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan untuk satu tema besar
- Adanya
sumber belajar yang kaya sehingga setiap murid dapat memilih salah satu
sub materi yang disukai
2.
Diferensiasi Proses: Aktivitas
belajar murid
- Cara
penyampaian materi dilakukan secara beragam sesuai kemampuan memahami
murid (contoh: diskusi, studi kasus, dongeng, video, permainan)
- Terdapat
variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan wadah (luring/ daring)
- Terdapat
variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan lokasi (dalam/ luar
kelas)
- Terdapat
variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan jumlah murid
(klasikal/ kelompok/ individu)
- Ada
aktivitas yang melibatkan murid secara aktif untuk menemukan pengetahuan
tambahan
3.
Diferensiasi Produk: Hasil
belajar atas pemahaman murid
- Terdapat
variasi produk pengetahuan untuk setiap murid (contoh: pertunjukan,
poster, cerpen)
- Penilaian
terhadap pemahaman murid dibuat beragam (mencakup sikap, pengetahuan,
keterampilan, minat)
- Adanya
variasi aktivitas dalam pengerjaan tugas (tugas individu dan tugas
kelompok)
- Adanya
pemberian kesempatan untuk murid menciptakan produk atau karya mandiri
- Adanya
variasi penilaian berdasarkan tingkat kesulitan dan kemampuan murid
(mudah, sedang, dan sulit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar