Pengertian Konsep Living Kurikulum
Blog Amin Herwansyah | 5 Desember 2016
Pengertian Konsep Living Curriculum.
The Living Curriculum is more than course content or a syllabus - it is an holistic programme learning experience. It is about an active, dynamic process of learning that is jointly owned by learners and teachers, which gives life to the notion of ‘ako’ (reciprocal relationship between learning and teaching).
Sebuah pendekatan pembelajaran yang dinamis dengan melibatkan peserta didik, guru, staf dan masyarakat untuk memperoleh ide-ide dan pemikiran baru dalam proses belajar mengajar. Living Curriculum lebih dari isi kurikulum atau silabus namun lebih mengarah kepada proses pembelajaran holistik yang secara utuh atau menyeluruh dengan melibatkan sesama manusia, lingkungan maupun dengan Tuhan Sang Maha Pencipta. Tentang keaktifan, proses dinamis pembelajaran yang dimiliki bersama oleh peserta didik dan guru, yang memberi gagasan hidup kepada hubungan timbal balik antara belajar dan mengajar. (http://www.kanalinfo.web.id/2016/11/pengertian-konsep-living-curriculum.html).
Unitec juga menjelaskan ada 11 karakteristik Living Kurikulum .
The Living Curriculum has 11 characteristics which are present in every programme. These are:
- involves complex conversations – teachers, learners and other relevant industry or community partners engage in conversations that challenge ideas and provoke new thinking
- is curiosity/inquiry led, and stimulating – the learner’s interest and curiosity is stimulated and inquiry forms the basis of the learning experience
- integrates learning with work – knowledge and practice from the workplace are an implicit part of the learning experience which can occur in any context
- is socially constructed – self-sufficiency and collaboration are equally valued, and together they help nurture resourcefulness and resilience
- embeds mātauranga Māori – Māori concepts and perspectives are woven into the holistic learning experience
- blends face-to-face and web-based learning – each process offers valuable contributions to the learning process
- is research-informed and encourages research engagement where appropriate – there is a reciprocal relationship between research and learning
- has a discipline base, and is also interdisciplinary – contemporary workplaces require the ability to work within and across disciplinary boundaries
- develops literacies for life-long learning – which can include digital, information, academic and workplace literacies
- includes embedded assessment – assessment is authentic and both informs and contributes to the learning process. Learners benefit from timely feedback
- considers issues of sustainability – which includes environmental, social, economic and relevant other sustainability issues
Living Curriculum atau kurikulum hidup memiliki beberapa karakteristik yang ada dalam setiap program, seperti:
- Melibatkan perbahasan kompleks antara guru, peserta didik, masyarakat dan mitra terkait lainnya dalam pembahasan yang menantang munculnya ide-ide baru maupun memprovokasi pemikiran baru.
- Memunculkan rasa ingin tahu atau penyelidikan oleh pelajar untuk membentuk dasar dari pengalaman belajar.
- Terintegrasi pembelajaran dengan pekerjaan. Pengetahuan dan praktek dari tempat kerja merupakan bagian implisit dari pengalaman belajar yang dapat terjadi dalam konteks apapun.
- Proses pembelajaran bersifat campuran antara tatap muka dan pembelajaran lainnya yang menawarkan kontribusi berharga untuk proses belajar.
- Mengadakan penelitian informasi dan mendorong keterlibatan penelitian dimana ada hubungan timbal balik antara penelitian dan pembelajaran.
- Memiliki basis disiplin, interdisipliner dan juga transdisiplinaritas yang diperlukan sebagai kemampuan untuk bekerja di dalam dan melintasi batas-batas disiplin ilmu.
- Mengembangkan kemahiran untuk selalu belajar seumur hidup termasuk yang mencakup isu-isu keberlanjutan lingkungan, sosial, ekonomi dan lainnya yang relevan.
Sumber :
- http://www.kanalinfo.web.id/
- http://www.unitec.ac.nz/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar